Hidroponik merupakan sistem penanaman tanpa tanah dengan memanfaatkan media air. Dalam hal ,aneka sayuran hidroponik dapat menjadi peluang bisnis yang menguntungkan, baik untuk komersial maupun pribadi. Agar memperoleh hasil yang lebih cepat, berikut beberapa rekomendasi sayuran dengan proses panen singkat.

Aneka Sayuran Hidroponik yang Memiliki Proses Panen Secara Cepat
Menggunakan teknik penanaman hidroponik memungkinkan sayuran tumbuh lebih kuat dengan kualitas yang unggul. Sayuran hidroponik membutuhkan sedikit ruang, waktu, dan air dibandingkan dengan sistem biasa. Penerapan sistem ini, juga mampu menjaga sayuran terbebas dari hama yang mengganggu.
Sekilas Tentang Sistem Hidroponik
Sistem hidroponik terkenal sebagai soilless culture yang merupakan budidaya tanaman tanpa menggunakan media tanah. Sistem penanaman ini menggunakan media air sebagai larutan nutrisinya.
Dalam praktiknya, sistem hidroponik menawarkan berbagai kelebihan. Di antaranya ramah lingkungan, mengurangi penggunaan pestisida, menjadikan tanaman tumbuh cepat, bebas dari hama, dan menawarkan kemudahan dalam pengelolaan nutrisi yang dibutuhkan.
Di Indonesia sendiri, terdapat beberapa jenis sistem hidroponik yang cukup populer. Sistem hidroponik ini mencakup wick atau sumbu dan sistem rakit apung.
Swiss Chard
Swiss chard merupakan sayuran hijau yang memiliki kadar vitamin K tinggi. Jenis sayuran ini dapat dipanen setelah usianya mencapai 35 hari. Dalam praktiknya, swiss chard akan terus tumbuh meskipun sudah dipanen. Aneka sayuran hidroponik ini memiliki sifat yang fleksibel, karena dapat bertahan di suhu ekstrim.
Kendati demikian, swiss chard membutuhkan banyak sinar matahari agar tumbuh dengan subur. Sayuran hidroponik ini dapat disimpan benihnya hingga lima tahun untuk masa tanam yang akan datang.
Arugula
Sayuran hijau arugula dapat tumbuh lebih cepat dengan menggunakan sistem hidroponik. Jenis sayuran ini sering ditambahkan ke berbagai menu kuliner dengan rasa yang tajam atau pedas. Dalam sistem penanaman hidroponik, arugula dapat tumbuh lebih cepat dan siap panen setelah usianya mencapai 30 hari.
Melansir dari kanal Youtube Rudiyanto, percobaan penanaman arugula dengan sistem hidroponik memberikan hasil yang memuaskan. Sayuran dapat tumbuh subur dengan hasil panen sekitar 150 gram untuk beberapa lubang tanam. Dalam prosesnya, akar arugula dapat tumbuh dengan baik, sehingga akan dijadwalkan untuk proses penanaman ulang.
Radish
Sistem hidroponik melibatkan penanaman sayuran radish dari unsur biji. Aneka sayuran hidroponik ini dapat tumbuh pada cuaca sejuk dengan suhu berkisar antara 10 hingga 21 derajat celcius.
Dalam proses penanamannya, taburkan benih ke dalam baki pembibitan. Kemudian, pindahkan ke sistem hidroponik setelah bibit tumbuh sekitar tiga sampai tujuh hari. Dalam hal ini, radish dengan sistem hidroponik memungkinkan akar lobak dapat dipanen setelah tumbuh di permukaan media tanam, sekitar 30 sampai 40 hari.
Pakcoy
Sistem hidroponik untuk menanam pakcoy memiliki masa panen yang cukup singkat dibandingkan dengan sayuran lainnya. Pasalnya, pakcoy dapat dipanen saat berusia 20 hari sejak masa penyemaian.
Seledri
Seledri memiliki kandungan air yang sangat tinggi, yakni sekitar 95%. Oleh sebab itu, jenis sayuran ini dapat tumbuh subur dalam sistem penanaman hidroponik. Dalam praktiknya, tanamlah 1-2 batang seledri sebagai bibit awal. Setelah itu, tanaman akan tumbuh subur dan lebat dalam sebulan.
Hidroponik merupakan sistem penanaman tanpa tanah dengan memanfaatkan media air. Rekomendasi aneka sayuran hidroponik di atas dapat menjadi pilihan menarik bagi pemula yang ingin bercocok tanam dengan proses panen cepat. Melalui perawatan yang baik, sayuran dapat tumbuh subur, sehingga menjadi ladang bisnis menguntungkan. /Siti