Budidaya Selada Merah Hidroponik dengan Mudah

Posted on

Masyarakat pasti sudah mengenal tanaman selada hidroponik. Ini merupakan vegetasi dengan daun bergerigi di bagian samping. Ada beragam jenis selada di Indonesia dan salah satu yang populer adalah selada merah. Banyak warga Indonesia kini mulai budidaya selada merah karena kaya akan manfaat.

Budidaya Selada Merah
pinterest.com

Metode Sukses Budidaya Selada Merah dengan Teknik Hidroponik

Selada merah merupakan sayuran segar dan nikmat karena tanaman ini dikenal memiliki tekstur renyah. Selada merah dapat dengan mudah ditemukan di lokasi tropis maupun subtropis. Dalam bahasa ilmiah, selada merah dikenal dengan nama Lactuca sativa var. acephala yang memiliki warna ungu kemerahan di tepi daunnya. Sedangkan bagian bawah pangkalnya masih berwarna hijau.

Selada juga menjadi sayuran yang sangat diminati karena biasanya dipakai sebagai lalapan. Secara umum, selada merah ditanam di tanah. Akan tetapi, sekarang ada metode lebih efisien, yaitu hidroponik dengan menggunakan air sebagai media tanam.

Oleh karena itu, banyak petani yang mulai menanam selada merah, terutama karena peluangnya besar untuk mendapatkan keuntungan dan mudah ketika memasuki pasar. Tentu saja, untuk merawat tanaman ini ada beberapa langkah yang bisa diikuti, terutama bagi pemula.

Menyiapkan Benih

Langkah pertama dalam budidaya selada merah hidroponik adalah menyiapkan benih. Petani perlu memilih benih berkualitas baik. Biasanya, benih yang bagus bisa dibeli di toko pertanian, baik secara online maupun offline. Sebelum ditanam, rendam benih selada merah dalam air yang dicampur bawang merah semalaman. Ini dilakukan agar perkecambahan dapat berlangsung lebih cepat. Selain itu, bawang merah juga berfungsi sebagai zat pengatur tumbuhan.

Proses Penyemaian

Setelah itu, dalam menanam selada merah, sebaiknya benih disemai terlebih dahulu supaya memperoleh bibit berkualitas. Tujuannya adalah agar bibit tidak mengalami stres dan tumbuh maksimal saat dipindahkan ke lahan. Jika melakukan penyemaian, maka pertumbuhan tanaman akan menjadi lebih seragam. Media untuk menyemai bisa berupa kombinasi tanah dan pupuk kompos dengan perbandingan 2:1. Campurkan kedua bahan ini, lalu masukkan ke dalam baki persemaian hidroponik, polybag, atau wadah lain.

Ambil benih selada secukupnya, kemudian sebar secara merata di atas media semai. Sebagai catatan, penting untuk tidak menaburkannya terlalu rapat. Setelah itu, tutup dengan media yang sama dan siram menggunakan sprayer hingga lembab. Lakukan penyemaian di tempat teduh agar tidak terkena sinar matahari langsung untuk mempercepat pertumbuhan. Petani juga bisa menutupinya dengan plastik gelap selama 1-2 hari.

Jangan lupa untuk rutin siram bibit semai setiap hari atau ketika media tanam sudah mulai kering untuk menjaga kelembapannya. Bibit selada dapat dipindahkan setelah tanaman berusia 14-21 hari. Ini biasanya ditandai dengan munculnya 3 helai daun pada bibit tersebut.

Memindahkan Bibit

Sebelum memindahkan bibit, petani harus menyiapkan wadah media tanam hidroponik menggunakan polybag atau pot. Pastikan wadah tersebut memiliki lubang kecil di bagian bawah agar air dapat mengalir dengan baik dan tidak menggenang.

Siapkan media tanam berupa campuran tanah dan pupuk kandang atau kompos dalam perbandingan 1:1, lalu masukkan ke dalam polybag setelah semua bahan dicampur rata. Usai bibit siap, tanam 1-2 bibit ke dalam setiap polybag sesuai ukuran masing-masing, lalu siram hingga terasa lembap. Dianjurkan untuk menanam di sore hari agar tanaman tidak mudah layu. Setelah penanaman selesai, langkah selanjutnya dalam budidaya selada merah adalah merawatnya agar tumbuh dengan baik.

Perawatan Tanaman

Jika memilih untuk membudidayakan selada merah, maka petani harus mampu merawat tanamannya. Perawatan ini meliputi penyiraman, penyiangan, pemberian pupuk, serta pengendalian hama dan penyakit. Sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya, lakukan penyiraman secara teratur, baik di pagi maupun sore, terutama pada fase awal pertumbuhan tanaman. Meskipun selada merah ditanam dalam polybag, gulma dan rumput liar mungkin masih bisa tumbuh. Oleh karena itu, penting bagi petani untuk membersihkan rumput yang muncul di sekitar media tanam hidroponik.

Untuk pemberian pupuk bisa menggunakan pupuk kompos atau pupuk organik cair. Penting untuk melakukannya secara rutin agar kebutuhan hara tanaman selada merah tercukupi. Sebab, hara dalam polybag biasanya terbatas. Selain itu, pupuk NPK juga dapat digunakan untuk meningkatkan pertumbuhan selada merah.

Selain itu, dalam mengendalikan hama dan penyakit, petani bisa menggunakan pestisida aman dan sesuai kebutuhan. Selada dapat dipanen setelah berusia 2 bulan. Petani bisa memilih untuk mencabut tanaman beserta akar-akarnya atau memotongnya dari pangkal batang. Sebaiknya, panen dilakukan di pagi hari sebelum terik matahari agar kesegaran selada tetap terjaga.

Perbedaan Budidaya Selada Hijau dan Merah

Melansir dari Lemon8 @eka.sr6, perbedaan saat menanam selada hijau dan merah ini ada pada karakteristik tumbuhnya. Di mana waktu semai dan perlakuannya sama, selada hijau cepat tumbuh, namun rasanya kurang puas karena punya risiko berbatang tinggi apalagi jika budidaya di daerah panas. Sementara saat menanam selada merah, hasilnya lebih bagus daripada yang hijau karena tidak banyak yang berbatang meski tumbuhnya lebih lama. Jadi, kalau suka budidaya dengan pert8umbuhan cepat dan murah, selada hijau bisa jadi alternatif. Akan tetapi, kalau ingin budidaya berdasarkan tekstur dan tampilan tumbuhannya, maka selada merah bisa jadi pilihan.

Budidaya selada merah memiliki banyak peluang serta dapat menjadi bisnis menguntungkan. Selain itu, selada merah mengandung berbagai manfaat, seperti menjaga hidrasi tubuh, memiliki tinggi antioksidan, mendukung kesehatan jantung, dan masih banyak lagi. /ame

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *