Menanam buah di rumah terasa menyenangkan, apalagi jika hasilnya bisa langsung keluarga nikmati. Salah satu buah yang menarik ditanam adalah semangka. Semangka terkenal manis, menyegarkan dan cocok disantap kapan saja. Banyak orang menganggap proses penanamannya perlu lahan luas. Padahal ada cara lain yang lebih praktis yaitu dengan menanam semangka hidroponik.
Panduan Menanam Semangka Hidroponik
Tanam semangka hidroponik kini menjadi pilihan favorit karena hasilnya segar serta tidak kalah manis dari cara tanam biasa. Prosesnya cukup sederhana asalkan langkah-langkahnya dilakukan secara teliti. Berikut panduan dari persiapan bibit hingga panen.
1. Persiapan Bibit Semangka
Langkah pertama tentu memilih bibit yang sehat agar pertumbuhan lebih maksimal. Pilih benih yang berwarna hitam mengkilap, tidak cacat dan terbebas dari penyakit. Benih semangka yang baik akan terlihat licin serta utuh.
Sebelum kita semai, rendam benih menggunakan larutan khusus agar terhindar dari jamur. Proses ini membantu menjaga mereka tetap sehat saat mulai berkecambah. Setelah itu, benih bisa disiapkan pada media sederhana seperti kapas basah atau gabus lembap.
Perawatan sejak awal sangat penting karena bibit yang kuat akan tumbuh menjadi tanaman yang kokoh. Setelah muncul akar dan daun, bibit siap dipindahkan ke media hidroponik. Proses ini menjadi awal keberhasilan menanam semangka hidroponik di rumah.
2. Media Tanam dan Alat Hidroponik
Media tanam hidroponik tidak memakai tanah sehingga alat pendukung menjadi sangat penting. Biasanya menggunakan pipa paralon berlubang yang berfungsi sebagai wadah tanaman. Ukuran lubang bisa kita sesuaikan agar tanaman nyaman tumbuh.
Selain itu, sediakan pompa kecil agar aliran air tetap lancar. Pompa ini menjaga nutrisi selalu mengalir ke akar semangka. Pastikan air dalam wadah selalu bersih agar tanaman tumbuh sehat.
Media tambahan seperti abu sekam atau busa juga bisa membantu untuk menopang akar. Perpaduan air bernutrisi dan media yang tepat membuat tanaman cepat berkembang. Semangka hidroponik dapat tumbuh subur jika lingkungan selalu terjaga.
3. Perawatan Tanaman agar Cepat Besar
Mengulas dari faunadanflora.com, perawatan rutin menjadi kunci utama keberhasilan. Selalu cek kondisi air agar tidak keruh atau tercemar. Air yang bersih membantu tanaman menyerap nutrisi lebih baik. Selain itu, beri pupuk cair secara teratur sesuai kebutuhan tanaman. Pupuk cair yang sesuai dosis akan mempercepat pertumbuhan daun dan batang. Pupuk KHH hidro bisa menjadi rekomendasi paling ideal untuk tanaman semangka. Harga pupuk juga relatif terjangkau di kisaran seratus ribuan saja. Perhatikan takarannya agar tidak berlebihan saat penggunaan.
Jangan lupa lakukan penyiangan jika ada gangguan dari gulma atau hama. Meski metode hidroponik relatif aman, tetap ada risiko serangan kecil. Menjaga kebersihan area sekitar membantu semangka hidroponik tumbuh tanpa hambatan.
4. Waktu Panen Semangka
Semangka bisa kita panen setelah berumur sekitar dua hingga tiga bulan. Tanda buah siap panen terlihat dari tangkai yang mulai menguning. Selain itu, buah biasanya terdengar nyaring ketika diketuk.
Ukuran buah juga menjadi petunjuk apakah semangka sudah matang. Semakin besar dan padat buahnya, semakin siap dipetik. Buah matang biasanya terlihat mengkilap serta memiliki aroma segar.
Kelebihan Tanam Semangka di Air vs Konvensional
Semangka hidroponik tumbuh tanpa tanah, sehingga nutrisi yang terserap lebih terkontrol. Hasil buah biasanya seragam, rasa lebih manis, serta bebas dari pestisida berlebihan. Metode ini juga bisa dilakukan di lahan sempit, sehingga cocok bagi orang yang tinggal di perkotaan.
Sementara itu, semangka biasa atau konvensional masih mengandalkan tanah sebagai media utama. Kualitas buah sangat bergantung pada kondisi lahan, cuaca dan pupuknya. Panennya memang bisa lebih banyak, namun risiko hama dan penyakit lebih tinggi dibanding buah hidroponik. Jadi menanam semangka hidroponik sangatlah menarik untuk dicoba. /Latif
